1.PERANAN DATA BASE & DBMS DALAM MEMECAHKAN MASALAH
Data Base
1.
Pengertian
Data
Elemen Data
(data element) adalah unit data terkecil, tidak dapat dibagi lagi
menjadi unit-unit yang berarti. Dalam catatan gaji, elemen data berupa nama,
nomor jaminan sosial, upah perjam dan jumlah tanggungan.
Record terdiri dari
semua elemen data yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan tertentu.
Misalnya, ada catatan yang menjelaskan tiap jenis persediaan dan penjualan.
File adalah kumpulan data record yang berhubungan dengan suatu subjek
tertentu. Misalnya, file pesanan pembelian terbuka menjelaskan
pesanan pembelian yang telah dipesan kepemasok
namun belum diterima.
Robert N.
Anthony dan John Dearden dalam buku Management Control Systems, menyebut
“informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan
bagi penggunanya.”
Pemrosesan
data terbagi menjadi :
a. Pengolahan Batch
Pengolahan batch
mencakup pengumpulan semua transaksi dan pemrosesan sekaligus, dalam batch.
Yang menentukan jenis pemrosesan adalah jenis aplikasi perusahaan. Jika
pemrosesan tidak perlu dilakukan ketika terjadi transaksi, pengolahan batch
dapat digunakan. Sistem gaji adalah contoh aplikasi pengolahan batch.
Kelemahan utama pengolahan batch adalah kenyataan bahwa file baru
menjadi mutakhir setelah dilakukan siklus harian. Ini berarti manajemen tidak
selalu memiliki informasi paling mutakhir yang menggambarkan sistem fisik.
b. Pengolahan Online
Pengolahan online
mencakup pengolahan transaksi satu persatu, kadang pada saat transaksi itu
terjadi transaksi lain. Karena pengolahan online berorientasi transaksi,
istilah pemrosesan transaski sering digunakan. Pengolahan online dikembangkan
untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman. Terobosan teknologi
yang memungkinkan pengolahan online adalah penyimpanan piringan
magnetik.
c. Sistem Realtime
Istilah realtime
sering digunakan berhubungan dengan sistem komputer. Sistem realtime
adalah suatu sistem yang mengendalikan sistem fisik. Sistem ini mengharuskan
komputer merespon dengan cepat pada status sistem fisik.
Penyimpanan
data komputer, berasal dari bahasa Inggris "computer data storage "
sering disebut sebagai memori komputer, merujuk kepada komponen komputer,
perangkat komputer, dan media perekaman yang mempertahankan data digital yang
digunakan untuk beberapa interval waktu.
2.
Pengertian Database
Gordon C. E (dalam,
Santoso & Susanto, 2000) menjelaskan bahwa database adalah koleksi atau kumpulan
data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan
dikontrol terpusat pada organisasi. Sedangkan menurut C.J. Date (dalam,
Santoso & Susanto, 2000) menyatakan bahwa database adalah koleksi “data
operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu
organisasi.
Fabbri (dalam,
Santoso & Susanto, 2000) menyatakan bahwa database adalah sebuah sistem
file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk
pengulangan data. Sedangkan menurut Attre (dalam, Santoso & Susanto, 2000)
menjelaskan bahwa database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu
organisasi/enterprise dengan macam-macam pemakaiannya. Jadi, Database
adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau
perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan
menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi
yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
Database adalah
suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan
dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali untuk kegunaan tertentu.
Integrasi lagis dari record-record dalam banyak file ini disebut konsep database
yang bertujuan untuk meminimumkan pengulangan data (duplikasi data artinya data
yang sama disimpan dalam beberapa file) dan mencapai independensi
data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat
perubahan pada program yang memproses data), database juga merupakan suatu koleksi data komputer yang
terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan cara yang memudahkan
pengambilan kembali. DASD (medium file master yang baik) harus digunakan.
Tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data dan
mencapai independensi.
3. Konsep Dasar Database
Konsep dasar dari database
adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan
terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan objek yang diwakili suatu database,
dan hubungan di antara objek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database, ini dikenal
sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah
model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri
dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi
matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model
yang lain seperti model hierarkis dan model
jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Bila terdapat file yang
tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan file yang
lainnya, berarti file tersebut bukanlah kelompok dari
satu database, melainkan membentuk satu database sendiri.Database juga
merupakan landasan bagi pembuatan dan pengembangan program aplikasi. Oleh sebab
itu, database harus dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan
program lebih mudah dan cepat.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena
merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database
dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem database adalah suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Databse terdiri dari data yang akan digunakan atau
diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan
menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Adapun hierarki data
adalah:
a. Database adalah kumpulan dari beberapa file atau tabel yang saling
berhubungan antara file yang satu dengan yang lainnya.
b. File adalah kumpulan dari record yang saling berkaitan dan
memiliki format field yang sama dan sejenis.
c. Record adalah
kumpulan dari field yang menggambarkan satu unit data individu
tertentu.
d. Field adalah suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu
item dari sebuah field.
e. Byte adalah atribut dari field yang berupa karakter yang membentuk
nilai dari sebuah field.
f. Bit adalah
bagian terkecil dari data secara keseluruhan, yaitu berupa karakter ASCII nol
atau satu yang merupakan komponen byte.
4. Tipe Database
Terdapat 12 tipe database,
antara lain:
a.
Operational
database:
Database ini
menyimpan data rinci yang diperlukan untuk mendukung operasi dari seluruh
organisasi. Mereka juga disebut subject area database (SADB), transaksi database,
dan produksi database. Contoh: database pelanggan, database
pribadi, database inventaris, akuntansi database.
b.
Analytical
database:
Database ini
menyimpan data dan informasi yang diambil dari operasional yang dipilih dan
eksternal database. Mereka terdiri dari data dan informasi yang
dirangkum paling dibutuhkan oleh sebuah organisasi manajemen dan End-user
lainnya. Beberapa orang menyebut analitis multidimensi database sebagai database,
manajemen database, atau informasi database.
c.
Data
warehouse
Sebuah data
warehouse menyimpan data dari saat ini dan tahun-tahun sebelumnya. Data
yang diambil dari berbagai database operasional dari sebuah organisasi.
d.
Distributed
database:
Ini adalah
database-kelompok kerja lokal dan departemen di kantor regional, kantor
cabang, pabrik-pabrik dan lokasi kerja lainnya. Database ini dapat
mencakup kedua segmen yaitu operasional dan user database, serta data
yang dihasilkan dan digunakan hanya pada pengguna situs sendiri.
e.
End-user
database:
Database
ini terdiri
dari berbagai file data yang dikembangkan oleh end-user di workstation
mereka. Contoh dari ini adalah koleksi dokumen dalam spreadsheet, word
processing dan bahkan download file.
f.
External
database:
Database ini
menyediakan akses ke eksternal, data milik pribadi online, tersedia untuk biaya
kepada pengguna akhir dan organisasi dari layanan komersial. Akses ke kekayaan
informasi dari database eksternal yang tersedia untuk biaya dari layanan
online komersial dan dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di Internet.
g.
Hypermedia
databases on the web:
Ini adalah
kumpulan dari halaman-halaman multimedia yang saling berhubungan di sebuah
situs web. Mereka terdiri dari home page dan halaman hyperlink
lain dari multimedia atau campuran media seperti teks, grafik, gambar foto,
klip video, audio dll.
h.
Navigational
database:
Dalam
navigasi database, queries menemukan benda terutama dengan
mengikuti referensi dari objek lain.
i.
In-memory databases:
Database di
memori terutama bergantung pada memori utama untuk penyimpanan data komputer.
Ini berbeda dengan sistem manajemen database yang menggunakan disk
berbasis mekanisme penyimpanan. Database memori utama lebih cepat
daripada dioptimalkan disk database sejak Optimasi algoritma internal
menjadi lebih sederhana dan lebih sedikit CPU mengeksekusi instruksi.
j.
Document-oriented
databases:
Merupakan
program komputer yang dirancang untuk aplikasi berorientasi dokumen. Sistem ini
bisa diimplementasikan sebagai lapisan di atas sebuah database
relasional atau objek database. Sebagai lawan dari database
relasional, dokumen berbasis database tidak menyimpan data dalam
tabel dengan ukuran seragam kolom untuk setiap record. Sebaliknya,
mereka menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang memiliki karakteristik
tertentu. Sejumlah bidang panjang apapun dapat ditambahkan ke dokumen. Bidang
yang dapat juga berisi beberapa bagian data.
k.
Real-time
databases Real-time:
Database adalah
sistem pengolahan dirancang untuk menangani beban kerja negara yang dapat
berubah terus-menerus. Ini berbeda dari database tradisional yang
mengandung data yang terus- menerus, sebagian besar tidak terpengaruh oleh
waktu. Sebagai contoh, pasar saham berubah dengan cepat dan dinamis. Real-time
processing berarti bahwa transaksi diproses cukup cepat bagi hasil untuk
kembali dan bertindak segera. Real-time database yang berguna untuk
akuntansi, perbankan, hukum, catatan medis, multi-media, kontrol proses, sistem
reservasi, dan analisis data ilmiah.
l.
Relational
Database:
Database yang paling
umum digunakan saat ini. Menggunakan meja untuk informasi struktur sehingga
mudah untuk mencari.
5. Tujuan Database
Setiap
manajemen dalam merancang dan menyusun database harus mempunyai tujuan,
yaitu:
a. Membuat agar user mudah
mendapatkan data
b. Menyediakan tempat
penyimpanan data yang relevan
c. Menghapus data yang
berlebihan
d. Melindungi data dari
kerusakan fisik
e. Memungkinkan
perkembangan lebih lanjut di dalam sistem database.
6. Manfaat Database
a. Sebagai komponen utama
dalam system informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
b. Menentukan kualitas
informasi, yaitu cepat, akurat dan relevan
c. Mengatasi
kerangkapan data
d. Menghindari terjadinya
inkonsistensi data
e. Mengatasi kesulitan
dalam mengakses data
f. Menyusun format yang
standar dari sebuah data
g. Penggunaan oleh banyak
pemakai
h. Melakukan perlindungan
den pengamatan data
7. Ciri-Ciri Database
Adapun ciri-ciri database adalah:
a. Sistem yang dapat
menyimpan data ke dalam floppy disk atau harddisk
b. Sistem yang menganut
pengolahan data untuk ditambah, diubah, atau dihapus dengan mudah dan
terkontrol.
c. Data terpisah dari
program.
8. Keuntungan Database
Adapun keuntungan database terhadap
sistem pemrosesan adalah:
a. Kemubajiran data
terkurangi
b. ntegritas data dapat
selalu terjaga.
c. Berbagai data dapat
selalu dilakukan oleh setiap user.
d. Penggunaan data lebih
mudah.
e. Konsistensi data dapat
selalu terjaga.
DBMS (Database Management System)
a. Pengertian DBMS
Database Management System (DBMS)
adalah seperangkat program komputer yang mengontrol pembuatan, penanganan, dan
penggunaan database. Kroncke at al (1997 dan 2007) menjelaskan bahwa Database
Management System (DBMS) terdiri atas perangkat lunak yang mengoperasikan
database, menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, back up dan
fasiilitas lainnya. Database
Management System ( DBMS) adalah sistem
pengorganisasian dan pengolahan data base pada komputer. Sistem ini dirancang
untuk mampu melakukan berbagai data dengan beberapa referensi data yang sama.
DBMS ini mampu diakses oleh berbagai aplikasi. Database Manajement System
(DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis
data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan
pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS
tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan
kebutuhan.
Sistim pengelolaan database dapat
dikategorikan berdasarkan : model data yang didukung, seperti “relational
database” atau XML, tipe komputer yang didukung, seperti “server cluster”
atau “mobile phone”, bahasa untuk mengakses database, seperi
SQL atau Xquery, penampilan “trade-ofif” seperti “maximum scale atau
“maximum speed” atau lainnya. Beberaba DBMS mencakup lebih dari kategori
i.e didukung beberapa bahasa akses seperti yang dilakukan pada DBMS MySQL,
PostgreSQL, Microsoft Access, SQL Server, FileMaker, Oracle, RDBMS, dBASE,
Clipper, FoxPro dan sebagainya.
b. Fungsi DBMS
Layanan-layanan yang sebaiknya
disediakan oleh DBMS adalah:
1. Penyimpanan,
pengambilan dan perubahan data
Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan,
mengambil dan mengubah data dalam basis data.
2. Katalog yang
dapat diakses pengguna
Menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item
data yang disimpan dan diakses oleh pengguna.
3. Mendukung
transaksi
Menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua
perubahan yang berhubungan dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat.
4. Melayani
kontrol konkurensi
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin
basis data ter-update secara benar pada saat beberapa pengguna melakukan
perubahan terhadap basis data yang sama secara bersamaan.
5. Melayani
recovery
Menyediakan mekanisme untu mengembalikan basis data ke
keadaan sebelum terjadinya kerusakan pada basis data tersebut.
6. Melayani
autorisasi
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin
bahwa hanya pengguna yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data.
7. Mendukung
komunikasi data
Sebuah DBMS harus mampu terintergasi dengan software
komunikasi.
8. Melayani
integritas
Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam
basis data dan setiap terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang
berlaku.
9. Melayani
kemadirian data
Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung
kemandirian program dari struktur basis data yang sesungguhnya.
10. Melayani
utilitas
Sebuah DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utilitas.
c.
Komponen DBMS
1.
Query
Processor
Komponen yang mengubah bentuk query
ke dalam instruksi tingkat rendah ke basis data manager.
2.
Database manager
menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan
apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian
database manager memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan.
3.
File manager
Memanipulasi penyimpanan file dan
mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
4.
DML preprocessor
Modul yang mengubah DML embedded ke
dalam program aplikasi
d. Komponen RDBMS
Dalam prakteknya, pengelolaan sistim
database banyak menggunakan “relational model” Komponen dari Relational
Database Management System yaitu :
- Sublanguages, Relational DBMS (RDBMS) termasuk Data Definition Language (DDL) untuk menetapkan struktur database, Data Control Language (DCL) untuk menetapkan keamanan/kontrol akses, dan Data Manipulation Language (DML) untuk hal yang diragukan dan pembaharuan data,
- Interface drivers, drives ini adalah kode pustaka yang menyediakan metoda untuk mempersiapkan pernyataan, eksekusi pernyataan, menjemput hasil dan sebagainya. Contoh : ODBC, JBDC, MySQL/PHP, Firebird/Phyton.
- SQL engine, komponen ini mengartikan dan mengeksekusi pernyataan –pernyataan DDL, DCL dan DML (termasuk tiga komponen utama (compiler, optimizer, dan executor),
- Transaction engine, memastikan bahwa pernyataan multiple SQL berhasil atau gagal sebagai kelompok, berdasarkan aplikasi diktat,
- Relational engine, obyek relasional seperti tabel, indeks, dan Referential integrity constraints telah diimplementasikan pada komponen ini,
- Storage engine, komponen ini menyimpan dan mendapatkan kembali data dari penyimpanan kedua, juga pengelolaan transaksi yang terjadi dan pemasukan, backup dan penemuan kembali,
d. Arsitektur DBMS Multi Pengguna
Arsitektur yang biasanya digunakan
untuk mengimplementasikan sisitem basis data yang pengguna, antara lain :
1)
Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem
multi pengguna adalah teleprocessing, dimana suatu komputer dengan
sebuah CPU dan sejumlah terminal komputer. Semua pemrosesan
dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk pengguna
berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing
dihubungkan ke komputer pusat. Terminal tersebut mengirimkan pesan melalui
subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang
bergantian menggunakan layanan DBMS. Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan
ke terminal pengguna.
2)
File Server
Proses didistribusikan ke dalam
jaringan, sejenis Local Area Network (LAN). File server mengendalikan file yang
diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada
masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika
diperlukan. Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai hard disk yang
digunakan secara bersamaan. DBMS yang ada pada setiap workstation meminta data
ke file server untuk semua data yang di inginkan oleh DBMS.
3)
Client
Server
Client server menunjukkan cara
komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada
sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang
menyediakan sumbernya. Server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client
pada sisi yang lain.
Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.
Dalam maksud
yang sama, bisa juga diartikan sebagai sekumpulan informasi yang disusun
sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah software tertentu. Database
tersusun atas bagian yang disebut field dan record yang tersimpan dalam sebuah
file. Sebuah field merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah
database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record.
.
f. Bahasa dalam DBMS
Untuk merinteraksi dengan DBMS
(basis data) menggunakan bahasa basis data yang telah ditentukan oleh
perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah yang
di formulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS.
Perintah-perintah biasanya ditentukan oleh user. Ada 2 bahasa basis data:
1)
Data
Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data
secara keseluruhan. DDL digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks,
ataupun mengubah tabel. Hasil kompilasi DDL disimpan di kamus data.
2) Data
Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan
pengambilan data pada suatu basis data seperti penambahan data baru ke dalam
basis data, menghapus data dari suatu basis data dan pengubahan data di suatu
basis data.
g. Tampilan dalam DBMS
Salah satu
tujuan dari DBMS adalah memberikan tampilan kepada pengguna dalam hal
menyampaikan data. Untuk itu dalam DBMS terdapat Level Abstraksi Data. Level
ini berguna untuk menyembunyikan detail atau kompleksitasnya basis data seperti
bagaimana data disempan dan diolah. Sehingga pengguna hanya melihat tampilan
yag dibutuhkan oleh pengguna.
1)
Level fisik
Level fisik merupakan level yang paling bawah. Pada
level ini memperlihatkan bagaimana sesungguhnya data disimpan.
2) Level
Konseptual
Level ini menggambarkan bagaimana sebenarnya basis dta
disimpan dan berhubungan dengan data lainnya
3) Level View
Level abstaraksi ini hanya menunjukkan sebagian dari
basis data. Pada umumnya pengguna tidak melibatkan secara langsung
sehingga pengguna hanya melihat data sesuai dengan yang dibutuhkan.
h. Manfaat dan kelebihan Pemakaian DBMS
Manfaat dan Kelebihan DBMS
penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyaibanyak manfaat dan kelebihan
dibandingkan denganpenyimpanan dalam bentuk flat file atau
spreadsheet, diantaranya :
1)
Performance
yang didapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh
berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping
memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan
media penyimpanan dan memori.
2)
Integritas
data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi
dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang
sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3)
Independensi. Perubahan
struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang
mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan
penggunaan DBMS
4)
Sentralisasi.
Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam
melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses
secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk
file atau worksheet yang tersebar.
5)
Sekuritas. DBMS
memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file
sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian
hak akses kepada pengguna.
C. Peranan database dan DBMS dalam bidang psikologi
DBMS
merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang
“sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat
tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak
user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan
pihak-pihak yang tidak berwenang.
Banyak
program basis data yang sudah sering kita gunakan, misalnya : FoxPro, Clipper,
Access, dan dBASE. Itu merupakan contoh dari DBMS yang digunakan pada PC dalam
skala yang relatif kecil. Dalam skala yang lebih besar, dikenal beberapa DBMS
yang sering digunkan, antara lain : Sybase, DB2, Informix, Oracle, dan
lain-lain.
Database merupakan
salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis
dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Databse terdiri dari data yang
akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari
masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Contohnya :
a.
Seorang
psikolog yang sudah memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki permasalahan
yang berbeda-beda dan yang pasti identitas ynag berbeda pula. Sebagai profesi
pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat dilanggar, begitu pun
psikolog memilki kode etik dengan klien. Salah satu kode etik nya adalah
menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam database
membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut. Seperti yang telah
dijelaskan mengenai kelebihan dlam pemakaian sistem DBMS adalah keamanan data
terjamin, mengurangi kerangkapan data.
b.
Tes
kepribadian yang terdapat di jejaring sosial seperti facebook. Misalnya
seorang psikolog yang membuat tes kepribadian melalui facebook. Dia membuat
pertanyaan dan jawaban terlebih dahulu sebelum tes tersebut di publish ke facebook.
Dia membbuat data tersebut dalam sistem database, contohnya sebuah
pertanyaan mengenai pilhan warna. Setiap warna memiliki arti yang berbeda yang
menggambarkan kepribadian. Dia memasukkan data mengenai berbagai macam warna
beserta gamabran kepribadian berdasarkan warna tersebut. Jika sudah semua data
dimasukkan dalam sistem database dan DBMS kemudian di publish ke jejaring
sosial. Jika seseorang mencoba tes kerpibadian tersebut dantelah memilih
jawaban dari salah satu warna, maka data yang di dalam databse akan terpanggil
dan akan muncul hasilnya yakni gambaran kepribadian dari warna ynag telah
dipilih oleh orang tersebut.
2.KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI
Pengendalian yang dimaksud dalam makalah ini adalah
sejauh mana pengendalian aplikasi mempunyai peran dalam mencegah dan mendeteksi
adanya kesalahan-kesalahan . Sebuah pengendalian dikatakan berhasil
ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.
Betapa pentingnya informasi dalam kehidupan manusia,
sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat , tidak boleh bias(berat
sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan relevan dengan
penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas dan
berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas perlu
dibangun sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi
merupakan cara menghasilkan informasi yang berguna . informasi yang berguna
akan mendukung sebuah keputusan bagi pemakainya.
Pendekatan sistem adalah suatu prosedur langkah demi
langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu
keputusan atau lebih, dan untuk tiap keputusan diperlukan informasi.
B. PEMBAHASAN
- I. Pengendalian dalam sistem
Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti
menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem
yang berada dalam kendali akan beroperasi dalam batas toleransi
yang telah ditentukan.
Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai
dengan keluaran yang semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian
melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat,
sehingga terjadi hal seperti itu.
Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka
sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap
kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi
dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh
karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan
gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu
dan siap menghadapi segala kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum
variasi kebutuhan pengendalian”. Tentu saja tidak seluruh tanggapan korektif
dari sistem umpan balik harus diterima, hal ini akan tergantung kepada
kepentingan organisasi, karena itu berlaku fungsi penyaringan. Artinya hal-hal
yang tidak prinsipil dan tidak terlalu mengganggu jalannya organisasi tanggapan
korektif bisa diabaikan.
Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai
berikut :
- suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.
- suatu ukuran prestasi aktual.
- suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.
- suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer
- suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.
II. Pengertian Sistem
Sistem informasi dengan pendekatan sistem manusia/mesin
akan memadukan dua unsur, yaitu unsur manusia dengan unsur mesin. Sistem
manusia merupakan sistem terbuka dan probabilistik, sedangkan sistem mesin atau
komputer merupakan sistem relatif tertutup dan deterministik.
Dengan memadukan dua sistem dengan karakter yang
berbeda; maka akan terjadi saling mengisi dan saling melengkapi, sehingga bila
salah satu sistem tidak ada, sistem informasi tidak akan jalan; meskipun dalam
pelaksanaannya terdapat berbagai jenis kombinasi dari kedua unsur tersebut.
Untuk lebih memahami karakteristik sistem dengan
segala seluk-beluk yang terdapat di dalamnya, dilakukan dengan pengunsuran
(factoring), dengan demikian akan dapat diketahui sampai bagian-bagian yang
sekecil-kecilnya. Dalam menganalisis sistem yang besar dengan jumlah subsistem
dan interface yang sangat banyak, akan sangat rumit dilakukan, Untuk
menyederhanakan sistem yang besar itu biasa dilaksanakan dengan simplifikasi
dan pemisahan.
Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang
bergabung untuk satu tujuan. Model dasarnya adalah masukan, pengolahan, dan
keluaran, tetapi dapat pula dikembangkan hingga menyertakan pula penyimpanan.
Sistem dapat terbuka atau tertutup, tetapi sistem informasi biasanya adalah
sistem terbuka, berarti menerima beberapa masukan tak terkendali dari
lingkunganya.
Beberapa jenis sistem adalah :
1. Sistem Deterministik dan Probabilistik
Disebut deterministik jika sebuah sistem beroperasi
dalam cara yang dapat diramalkan secara tepat.
Disebut probabilistik jika sistem masih ada kemungkinan-kemungkinan
dan ada sedikit kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem.
2. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup tidak bertukar materi, informasi atau
energi dengan lingkungannya.
Sistem terbuka mengadakan penukaran informasi, materi
atau energi dengan lingkungannya.
3. Sistem Manusia/ Mesin
Ada berbagai kemungkinan untuk mengadakan kombinasi
antara manusia dan mesin . sistem manusia/mesin dapat mengandalkan mesin dan
memakai manusia hanya sebagai monitor atau operasi mesin. Atau pada ekstrim
lain, sebuah sistem dapat menekankan pada manusia sehingga mesin hanya
melaksanakan peran pendukung seperti menyediakan perhitungan atau mencari data.
III. Pengertian Informasi
Terdapat perbedaan tentang pengertian informasi dalam
percakapan sehari-hari dengan yang digunakan pada sistem informasi manajemen.
Pada sistem informasi, istilah informasi mempunyai karakter tersendiri,
diantaranya memiliki nilai dalam prosses pengambilan keputusan. Sehubungan
dengan itu informasi dapat diartikan sebagai data mentah, data tersusun, atau
kapasitas sebuah saluran komunikasi. Selain itu informasi dapat memperkaya
penyajian, atau mempunyai nilai kejutan, yaitu mengungkapkan sesuatu yang
penerimanya tidak tahu atau tidak menyangka sebelumnya.
Informasi dapat mengurangi ketidakpastian, karena
informasi dapat mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan melalui
sebuah keputusan. Berdasar-kan pada hal-hal tersebut di atas, maka informasi
dalam SIM dapat didefinisikan sebagai berikut: Informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat
dalam mengambil keputusan saat ini atau yang akan datang.
Suatu informasi bisa merupakan bahan jadi bagi
pengambil keputusan tahapan tertentu, tetapi bisa pula merupakan bahan mentah
bagi pengambil keputusan untuk tahapan berikutnya.
Definisi umum untuk “informasi” dalam pemakaian system
informasi adalah sebagai berikut : Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Informasi, dalam lingkup sistem informasi, memiliki
beberapa ciri :
- Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
- Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
- Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
- Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu sebelumnya.
- Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.
Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai
berikut :
- Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai
- Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai
- Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.
IV. Jenis-jenis sistem informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang
berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnis. Oleh sebab itu jenis sistem
informasi adalah sebagai berikut : Transaction Processing System (TPS)
berfungsi pada level organisasi; Office Automation System (OAS) dan
pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level knowledge.
Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen
(SIM), dan Decision Support System(DSS). Sistem ahli menerapkan keahlian
pembatasan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan
terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan Executive Support
System (ESS), Group Decision Support System (GDSS), dan yang lebih
umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work Systems
(CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragaman
organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur.
1. Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System (TPS)
adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji
dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi
operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data
ke sistem komkputer secara manual.
Transaction Processing System merupakan
sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan
eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk
memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan
mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar
sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama
sekali.
2. Office Automation System (OAS) dan Knowledge
Work System (KWS)
Office Automation System (OAS)
mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru
melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan
data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya
atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan,
kadang-kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word
proessing, spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi
melalui voice mail, email, dan video confrencing.
Knowledge Work System
(KWS) mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur,
dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan
mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sisitem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan
Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan
transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja
karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia,
perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer, dan
lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk
analisis keputusan dan pembuatan keputusan.
Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis
data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna
menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu
menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski
tidak berupa suatu struktur tunggal.
4. Decision Support System (DSS)
Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level
yang lebih tinggi adalah Decision Support System (DSS). DSS hampir sama
dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama tergantung pada basis data
sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada
fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun
keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai
untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.
. Tugas Pengendalian Dalam Sistem Informasi Yang
Terdiri Dari :
Kontrol proses pengembangan.
Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup
system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol
tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer
menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan
cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok. Untuk memastikan
bahwa CBIS yg diimplementasikan dpt memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan
sesuai rencana
1. Fase Perencanaan Mendefinisikan tujuan dan kendala
2. Fase Analisis & Disain Mengidentifikasi
kebutuhan informasi Menentukan kriteria penampilan Menyusun disain dan standar
operasi CBIS
3. Fase Implementasi Mendefinisikan program pengujian
yang dapat diterima Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan Menetapkan
prosedur utk memelihara CBIS
4. Fase Operasi & Kontrol Mengontrol CBIS selagi
berevolusi selama fase SLC
Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan
Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan
KONTROL DESAIN SISTEM
Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa
meminimalkan kesalahan,
mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.
Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau
manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.
Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau
manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
I. Permulaan Transaksi Transaction Origination) Perekaman
satu elemen data/lebih pada dokumen sumber
1. Permulaan Dokumentasi Sumber Perancangan
dokumentasi Pemerolehan dokumentasi Kepastian keamanan dokumen
2. Kewenangan Bagaimana entry data akan dibuat menjadi
dokumen dan oleh siapa
3. Pembuatan Input Komputer Mengidentifikasi record
input yang salah dan memastikan semua data input diproses
4. Penanganan Kesalahan Mengoreksi kesalahan yang
telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry
5. Penyimpanan Dokumen Sumber Menentukan bagaimana
dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana dapat dikeluarkan
Kontrol pengoperasian sistem.
Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk
mencapai efisiensi dan
keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan
menjadi 5 area :
keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan
menjadi 5 area :
1. Struktur organisasional Staf pelayanan informasi
diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,Programmer, dan Personel operasi
biasanya dipisahkan dan hanya
mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan
media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses
perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan
media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses
perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan Orang yang tugasnya
memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE)
/ Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak
terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas Untuk
menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer
harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang
peralatan dan komputer.
5. Perencanaan disaster
i. Rencana Keadaan darurat Prioritas utamanya adalah
keselamatan tenaga kerja perusahaan
ii. Rencana Backup Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
ii. Rencana Backup Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
iii. Rencana Record Penting Rencana ini
mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan kopi
duplikat.
iv. Rencana Recovery Rencana ini mengidentifikasi
sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas komunikasi da pasokan-pasokan. MENGAMANKAN
SUMBER DAYA INFORMASI
Perusahaan melakukan investasi besar dalam sumber daya informasinya
Sumber daya tersebar di seluruh organisasi dan tiap manajer bertanggungjawab atas
sumber daya yang berada di areanya, membuat mereka aman dari akses yang tidak
sah
Manajemen dan Sistem Informasi Manajemen 1, Pertemuan Ke-13
Noviyanto, ST Halaman 4
Perusahaan melakukan investasi besar dalam sumber daya informasinya
Sumber daya tersebar di seluruh organisasi dan tiap manajer bertanggungjawab atas
sumber daya yang berada di areanya, membuat mereka aman dari akses yang tidak
sah
Manajemen dan Sistem Informasi Manajemen 1, Pertemuan Ke-13
Noviyanto, ST Halaman 4
KEAMANAN SISTEM Tujuan Keamanan Sistem (System
Security)
1. Kerahasiaan Perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari pengungkapan kepada orang-orang yang tidak berhak
1. Kerahasiaan Perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari pengungkapan kepada orang-orang yang tidak berhak
2. Ketersediaan Tujuan CBIS adalah menyediakan data
dan informasi bagi mereka yg berwenang untuk menggunakannya terutama bagi
subsistem CBIS yang berorientasiinformasi SIM,
DSS dan SP
3. IntegritasSemua subsistem CBIS harus menyediakan
gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya ANCAMAN KEAMANAN
1. Pengungkapan tidak sah dan pencurian
Jika database dan software tersedia bagi orangorang yang tidak berwenang untuk
mendapatkan aksesnya, hasilnya dapat berupa kehilangan informasi
2. Penggunaan tidak sah
Orang-orang yang biasanya tidak berhak menggunakan sumber daya perusahaan
3. Penghancuran tidak sah dan penolakan jasa Orang dapat merusak / menghancurkan
hardware dan software menyebabkan terhentinya operasi komputer perusahaan
4. Modifikasi tidak sah
5. Jenis modifikasi yang sangat mencemaskan disebabkan oleh sotware yang merusak
yang terdiri dari program lengkap/segmen kode yg melaksanakan fungsi yang tidak
dikehendaki pemilik system
Dasar untuk keamanan terhadap ancaman oleh oangorang yang tidak berwenang adalah
pengendalian akses karena jika orang tidak berwenang ditolak aksesnya ke sumber daya
informasi, perusakan tidak dapat dilakukan
PENGENDALIAN AKSES
1. Identifikasi pemakai (User Identification)
Pemakai mula-mula mengidentifikasi diri sendiri dengan menyediakan sesuatu yang
diketahuinya seperti kata sandi
2. Pembuktian keaslian pemakai (User Authentication)
Pemakai membuktikan haknya atas akses dengan menyediakan sesuatu yang
menunjukkan bahwa dialah orangnya, seperti tanda tangan
3. Otorisasi pemakai (User Authorization)
User Identification dan User Authentication menggunakan profil pemakai / penjelasan
mengenai pemakai yang berwenang User Authorization menggunakan file
pengendalian akses yang menentukan tingkat-tingkat akses yang tersedia untuk tiap
pemakai
Suatu AUDIT LOG disimpan untuk semua kegiatan pengendalian akses seperti tanggal,
jam serta identifikasi terminal. LOG digunakan untuk menyiapkan laporan keamanan.
Jika database dan software tersedia bagi orangorang yang tidak berwenang untuk
mendapatkan aksesnya, hasilnya dapat berupa kehilangan informasi
2. Penggunaan tidak sah
Orang-orang yang biasanya tidak berhak menggunakan sumber daya perusahaan
3. Penghancuran tidak sah dan penolakan jasa Orang dapat merusak / menghancurkan
hardware dan software menyebabkan terhentinya operasi komputer perusahaan
4. Modifikasi tidak sah
5. Jenis modifikasi yang sangat mencemaskan disebabkan oleh sotware yang merusak
yang terdiri dari program lengkap/segmen kode yg melaksanakan fungsi yang tidak
dikehendaki pemilik system
Dasar untuk keamanan terhadap ancaman oleh oangorang yang tidak berwenang adalah
pengendalian akses karena jika orang tidak berwenang ditolak aksesnya ke sumber daya
informasi, perusakan tidak dapat dilakukan
PENGENDALIAN AKSES
1. Identifikasi pemakai (User Identification)
Pemakai mula-mula mengidentifikasi diri sendiri dengan menyediakan sesuatu yang
diketahuinya seperti kata sandi
2. Pembuktian keaslian pemakai (User Authentication)
Pemakai membuktikan haknya atas akses dengan menyediakan sesuatu yang
menunjukkan bahwa dialah orangnya, seperti tanda tangan
3. Otorisasi pemakai (User Authorization)
User Identification dan User Authentication menggunakan profil pemakai / penjelasan
mengenai pemakai yang berwenang User Authorization menggunakan file
pengendalian akses yang menentukan tingkat-tingkat akses yang tersedia untuk tiap
pemakai
Suatu AUDIT LOG disimpan untuk semua kegiatan pengendalian akses seperti tanggal,
jam serta identifikasi terminal. LOG digunakan untuk menyiapkan laporan keamanan.
3.SIKLUS HIDUP SISTEM
Dasar Perencanaan Sistem Informasi Berbasis
Komputer
Implementasi sistem informasi berbasis komputer merupakan aktivitas yang berskala luas yang melibatkan orang dan fasilitas yang banyak, uang dan peralatan dalam jumlah yang besar, dan waktu yang panjang.
Implementasi sistem informasi berbasis komputer merupakan aktivitas yang berskala luas yang melibatkan orang dan fasilitas yang banyak, uang dan peralatan dalam jumlah yang besar, dan waktu yang panjang.
Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer juga
mempunyai manfaat, yaitu:
· Memberikan
dasar pengontrolan.
· Mendefinisikan
lingkup proyek;
· Mengatur
urutan tugas;
· Mengetahui
bidang masalah yang potensial;
Siklus Hidup Sistem PENGERTIAN SIKLUS HIDUP SISTEM
Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar untuk memecahkan masalah.
Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar untuk memecahkan masalah.
SIKLUS HIDUP SISTEM (System Life Cycle-SLC)
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan system informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan system informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan
sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Sering disebut sebagai
pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan
penggunaan sistem.
tetapi dalam analisis terakhir, faktor yang paling
penting bagi keberhasilan suatu proyek dapat seberapa dekat rencana tertentu
diikuti.
Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.
System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.
System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1. Fase Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan
dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem
analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada
manajer.
2. Fase Analisis.
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan
kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang
diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan
jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan
dasar untuk kontrol. Analisis mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap ini
meliputi rinci kajian terhadap kebutuhan bisnis organisasi.
3. Fase Desain
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data
yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari
hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal
proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. Proses desain akan
menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat
diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma)
prosedural. Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram
alir (flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database)
dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis
data secara fisik. Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan
form-form dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika
diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan
ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan
baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat implementasi
(deployment).
4. Fase Pelaksanaan / Implementasi
Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi
tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware,
software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara
sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.
Dalam tahap ini, desain yang sudah diterjemahkan ke dalam kode.Program komputer
yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman konvensional atau aplikasi
generator. Alat pemrograman seperti kompiler, Juru, Debuggers digunakan untuk
menghasilkan kode. Berbagai bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C ++,
Pascal, Java digunakan untuk coding. Sehubungan dengan jenis aplikasi, hak
bahasa pemrograman yang dipilih.
5. Fase Pemakaian / Penggunaan
Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya
untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun
dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan.
Pada fase 1-3 adalah siklus hidup pengembangan system. Tahap 4 adalah tahap penggunaan (implementasi) yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang system itu kembali jika diperlukan. Proses merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan.
Pada fase 1-3 adalah siklus hidup pengembangan system. Tahap 4 adalah tahap penggunaan (implementasi) yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang system itu kembali jika diperlukan. Proses merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan.
PROTOTYPING
Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan prototipe disebut dengan Prototyping.
Jenis-Jenis Prototipe
Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan prototipe disebut dengan Prototyping.
Jenis-Jenis Prototipe
sistem operasional®Prototipe jenis I Prototipe jenis
II sbg ceak biru bagi sistem operasional®
PENGEMBANGAN PROTOTIPE JENIS I
PENGEMBANGAN PROTOTIPE JENIS I
1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
2. Mengembangkan prototipe
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima
4. Menggunakan prototipe
MENGEMBANGKAN PROTOTIPE JENIS II
4. Mengkodekan sistem operasional
5. Menguji sistem operasional
6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
7. Menggunakan sistem operasional
Daya Tarik Prototyping
• Komunikasi ant. Analis sistem dan pemakai baik
• Analis dpt bekerja lebih baik
• Pamakai berperan aktif
• Spesialis informasi dan pemakai efisien dlm waktu
• Penerapan menjadi mudah
Potensi Kegagalan Prototyping
• Tergesa-gesa dlm mendefinisikan mslh, evaluasi alternatif dokumentasi
• Mengharapkan sesuatu yg tdk realistis dr sistem operasional
• Prototipe jenis I tdk seefisiensi sistem yg dikodekan dlm bhs program
• Hubungan komp-manusia tdk mencerminkan tek.perancangan yg baik
Penerapan yg Berprospek Baik untuk Prototyping
• Risiko tinggi
• Interaksi pemakai penting
• Jumlah pemakai banyak
• Penyelesaian yg cepat diperlukan
• Perkiraan tahap penggunaan sistem yg pendek
• Sistem yg inovatif
• Perilaku pemakai yg sukar ditebak
2. Mengembangkan prototipe
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima
4. Menggunakan prototipe
MENGEMBANGKAN PROTOTIPE JENIS II
4. Mengkodekan sistem operasional
5. Menguji sistem operasional
6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
7. Menggunakan sistem operasional
Daya Tarik Prototyping
• Komunikasi ant. Analis sistem dan pemakai baik
• Analis dpt bekerja lebih baik
• Pamakai berperan aktif
• Spesialis informasi dan pemakai efisien dlm waktu
• Penerapan menjadi mudah
Potensi Kegagalan Prototyping
• Tergesa-gesa dlm mendefinisikan mslh, evaluasi alternatif dokumentasi
• Mengharapkan sesuatu yg tdk realistis dr sistem operasional
• Prototipe jenis I tdk seefisiensi sistem yg dikodekan dlm bhs program
• Hubungan komp-manusia tdk mencerminkan tek.perancangan yg baik
Penerapan yg Berprospek Baik untuk Prototyping
• Risiko tinggi
• Interaksi pemakai penting
• Jumlah pemakai banyak
• Penyelesaian yg cepat diperlukan
• Perkiraan tahap penggunaan sistem yg pendek
• Sistem yg inovatif
• Perilaku pemakai yg sukar ditebak
Proses dalam sistem operasi berisi
instruksi, data, program counter, register pemroses, stack data, alamat
pengiriman dan variabel pendukung lainnya.
Sistem Operasi – Proses
Terdapat beberapa definisi mengenai proses, antara
lain :
· Merupakan
konsep pokok dalam sistem operasi, sehingga masalah manajemen proses adalah
masalah utama dalam perancangan sistem operasi.
· Proses
adalah program yang sedang dieksekusi.
· Proses
adalah unit kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber daya dan
dijadwalkan oleh sistem operasi.
Peran sistem operasi dalam kegiatan proses adalah
mengelola semua proses di sistem dan mengalokasikan sumber daya ke proses
tersebut. Banyak proses yang dijalankan bersamaan, dimana setiap proses
mendapat bagian memori dan kendali sendiri-sendiri (peran SO), sehingga setiap
proses (program) memiliki prinsip :
· Independent,
artinya program-program tersebut berdiri sendiri, terpisah dan saling tidak
bergantung.
· One
program at any instant, artinya hanya terdapat satu proses yang dilayani
pemroses pada satu saat.
Dalam multiprogramming, teknik penanganan proses
adalah dengan mengeksekusi satu proses dan secara cepat beralih ke proses
lainnya (bergiliran), sehingga menimbulkan efek paralel semu (pseudoparallelism).
Pengendalian proses
Dalam pengendalian antar proses, sistem operasi menggunakan metode :
Dalam pengendalian antar proses, sistem operasi menggunakan metode :
· Saling
melanjutkan (interleave), Sistem operasi harus
dapat kembali melanjutkan proses setelah melayani
proses lain.
· Kebijaksaan
tertentu, Sistem operasi harus
mengalokasikan sumber daya ke
proses berdasar prioritasnya.
· Komunikasi
antar proses dan penciptaan proses, Sistem operasi harus mendukung
komunikasi dan penciptaan antar proses (menstrukturkan aplikasi).
Pada sistem dengan banyak proses aktif, proses-proses
pada satu saat berada dalam beragam tahap eksekusinya. Proses mengalami beragam
state (ready, running, blocked) selama siklus hidupnya sebelum berakhir dan
keluar dari sistem. Sistem operasi harus dapat mengetahui state masing-masing
proses dan merekam semua perubahan yang terjadi secara dinamis. Informasi
tersebut digunakan untuk kegiatan penjadwalan dan memutuskan alokasi sumber
daya.
Status (state) proses
Sebuah proses akan mengalami serangkaian state diskrit. Beragam kejadian dapat menyebabkan perubahan state proses. Tiga state tersebut adalah sebagai berikut :
Status (state) proses
Sebuah proses akan mengalami serangkaian state diskrit. Beragam kejadian dapat menyebabkan perubahan state proses. Tiga state tersebut adalah sebagai berikut :
· Running,
Proses sedang mengeksekusi instruksi proses
· Ready, Proses
siap dieksekusi, tetapi proses
tidak tersedia untuk eksekusi proses ini.
· Blocked,
Proses menunggu kejadian untuk
melengkapi tugasnya
Proses yang baru diciptakan akan mempunyai state ready.
· Proses
berstate running menjadi blocked, karena sumbar
daya yang diminta belum tersedia atau meminta layanan perangkat
masukan/keluaran, sehingga menunggu kejadian muncul. Proses menunggu kejadian
alokasi sumber daya atau selesainya layanan perangkat masukan/keluaran (event
wait).
· Proses
berstate running menjadi ready, karena penjadwal
memutuskan eksekusi proses lain karena jatah waktu untuk proses tersebut telah
habis (time out).
· Proses
berstate blocked menjadi ready saat sumber
daya yang diminta/ diperlukan telah tersedia atau layanan perangkat
masukan/keluaran selesai (event occurs).
· Proses
berstate ready menjadi running, karena penjadwal
memutuskan penggunaan pemroses utnuk proses itu karena proses yang saat itu
running berubah statenya (menjadi ready atau blocked)
atau telah menyelesaikan sehingga disingkirkan dari sistem. Proses menjadi
mendapatkan jatah pemroses.
Diagram state lanjut
Penundaan (suspend) adalah operasi penting dan
telah diterapkan dengan beragam cara. Penundaan biasanya berlangsung singkat.
Penundaan sering dilakukan sistem untuk memindahkan proses-proses tertentu guna
mereduksi beban sistem selama beban puncak.
Proses yang ditunda (suspended blocked) tidak berlanjut sampai proses lain meresume. Untuk jangka panjang, sumber daya-sumber daya proses dibebaskan (dilucuti). Keputusan membebaskan sumber daya-sumber daya bergantung sifat masing-masing sumber daya. Memori utama seharusnya segera dibebaskan begitu proses tertunda agar dapat dimanfaatkan proses lain. Resuming (pengaktifan kembali) proses, yaitu menjalankan proses dari titik (instruksi) dimana proses ditunda.
Proses yang ditunda (suspended blocked) tidak berlanjut sampai proses lain meresume. Untuk jangka panjang, sumber daya-sumber daya proses dibebaskan (dilucuti). Keputusan membebaskan sumber daya-sumber daya bergantung sifat masing-masing sumber daya. Memori utama seharusnya segera dibebaskan begitu proses tertunda agar dapat dimanfaatkan proses lain. Resuming (pengaktifan kembali) proses, yaitu menjalankan proses dari titik (instruksi) dimana proses ditunda.
Operasi suspend dan resume penting,
sebab :
· Jika
sistem berfungsi secara buruk dan mungkin gagal maka proses-proses
dapat disuspend agar diresume setelah masalah diselesaikan. Contoh ada proses pencetakan, bila tiba-tiba kerta habis maka proses disuspend. Setelah kertas dimasukkan kembali, proses pun dapat diresume.
dapat disuspend agar diresume setelah masalah diselesaikan. Contoh ada proses pencetakan, bila tiba-tiba kerta habis maka proses disuspend. Setelah kertas dimasukkan kembali, proses pun dapat diresume.
· Pemakai
yang ragu/khawatir mengenai hasil prose dapat mensuspend proses (bukan membuang
(abort) proses). Saat pemakai yakin proses akan berfungsi secara benar
maka dapat me-resume (melanjutkan kembali di instruksi saat disuspend) proses
yang disuspend.
· Sebagai
tanggapan terhadap fluktuasi jangka pendek beban sistem, beberapa proses dapat
disuspend dan diresume saat beban kembali ke tingkat
normal.
Dua state baru dimasukkan sehingga membentuk diagram
5 state, yaitu :
· Suspended
ready
· Suspended
blocked
Penundaan dapat diinisialisasi oleh proses itu sendiri
atau proses lain.
· Pada
sistem monoprocessor, proses running dapat mensuspend dirinya
sendiri karena tak ada proses lain yang juga running yang dapat
memerintahkan suspend.
· Pada
sistem multiprocessor, proses running dapat disuspend proses
running lain pada pemroses berbeda. Proses ready hanya dapat di suspend oleh
proses lain.
Pada proses blocked terdapat transisi
menjadi suspended blocked. Pilihan ini dirasa aneh. Apakah tidak
cukup menunggu selesainya operasi masukan/keluaran atau kejadian yang membuat
proses ready atau suspended ready?. Bukankah state blocked, ready blocked,
suspended blocked sama-sama tidak mendapat jatah waktu pemroses ?. Kenapa
dibedakan ?.
Alasannya, karena penyelesaian operasi masukan/keluaran bagi proses blocked mungkin tak pernah terjadi atau dalam waktu tak terdefinisikan sehingga lebih baik disuspend agar sumber daya-sumber daya yang dialokasikan untuk proses tersebut dapat digunakan proses-proses lain. Untuk kondisi ini, lebih baik sumber daya-sumber daya yang dipegang proses yang berkondisi seperti ini dipakai proses-proses lain. Proses blocked disuspend sistem atau secara manual menjadi suspended blocked.
Bila akhirnya operasi masukan/keluaran berakhir maka segera proses suspended blocked mengalami transisi. Karena resume dan suspend mempunyai prioritas tinggi maka transisi segera dilakukan. Suspend dan resume dapat digunakan untuk menyeimbangkan beban sistem saat mengalami lonjakan di atas normal.
Alasannya, karena penyelesaian operasi masukan/keluaran bagi proses blocked mungkin tak pernah terjadi atau dalam waktu tak terdefinisikan sehingga lebih baik disuspend agar sumber daya-sumber daya yang dialokasikan untuk proses tersebut dapat digunakan proses-proses lain. Untuk kondisi ini, lebih baik sumber daya-sumber daya yang dipegang proses yang berkondisi seperti ini dipakai proses-proses lain. Proses blocked disuspend sistem atau secara manual menjadi suspended blocked.
Bila akhirnya operasi masukan/keluaran berakhir maka segera proses suspended blocked mengalami transisi. Karena resume dan suspend mempunyai prioritas tinggi maka transisi segera dilakukan. Suspend dan resume dapat digunakan untuk menyeimbangkan beban sistem saat mengalami lonjakan di atas normal.
Program Control Block (PCB)
Struktur data PCB menyimpan informasi lengkap mengenai
proses sehingga dapat terjadi siklus hidup proses. Sistem operasi memerlukan
banyak informasi mengenai proses guna pengelolaan proses. Informasi ini berada
di PCB. Sistem berbeda akan mengorganisasikan secara berbeda.
Informasi dalam PCB :
Informasi identifikasi proses
Informasi ini berkaitan dengan identitas proses yang
berkaitan dengan tabel lainnya. Informasi tersebut meliputi :
· Identifier
proses
· Identifier
proses yang menciptakan
· Identifier
pemakai
Informasi status pemroses
Informasi tentang isi register-register pemroses. Saat
proses berstatus running, informasi tersebut berada diregister-register. Ketika
proses diinterupsi, semua informasi register
harus disimpan agar dapat
dikembalikan saat proses
dieksekusi kembali. Jumlah dan jenis register yang terlibat tergantung arsitektur komputer. Informasi status terdiri dari :
dieksekusi kembali. Jumlah dan jenis register yang terlibat tergantung arsitektur komputer. Informasi status terdiri dari :
· Register-register
yang terlihat pemakai, adalah register-register yang dapat
ditunjuk instruksi bahasa assembly untuk diproses pemroses.
· Register-register
kendali dan status, Adalah register-register yang digunakan
untuk mengendalikan operasi pemroses.
· Pointer
stack, tiap proses mempunyai satu atau lebih stack, yang
digunakan untuk parameter atau alamat prosedur pemanggil dan system call.
Pointer stack menunjukkan posisi paling atas dari stack.
Informasi kendali proses
Informasi kendali proses adalah informasi lain yang
diperlukan sistem operasi untuk mengendalikan dan koordinasi beragam proses
aktif. Informasi kendali terdiri dari :
· Informasi
penjadwalan dan status, Informasi-informasi yang digunakan untuk
menjalankan fungsi penjadwalan, antara lain :
· Status
proses, Mendefinisikan keadaan/status proses (running, ready,
blocked)
· Prioritas, Menjelaskan
prioritas proses.
· Informasi
berkaitan dengan penjadwalan, Berkaitan dengan informasi
penjadwalan, seperti lama menunggu, lama proses terakhir dieksekusi.
· Kejadian, Identitas
kejadian yang ditunggu proses.
· Penstrukturan
data, satu proses dapat dikaitkan dengan proses lain dalam satu antrian
atau ring, atau struktur lainnya. PCB harus memiliki pointer untuk mendukung
struktur ini.
· Komuikasi
antar proses, beragam flag, sinyal
dan pesan dapat diasosiasikan dengan komunikasi
antara dua proses yang terpisah.
· Manajemen
memori Bagian yang berisi pointer ke tabel segmen atau page yang
menyatakan memori maya (virtual memory) proses.
· Kepemilikan
dan utilisasi sumber daya, sumber daya yang dikendalikan proses harus
diberi tanda, misalnya :
Informasi ini diperlukan oleh penjadwal.
Struktur citra proses digambarkan berurutan di satu ruang alamat. Implementasi penempatan citra proses yang sesungguhnya bergantung skema manajemen memori yang digunakan dan organisasi struktur kendali sistem operasi.
Struktur citra proses digambarkan berurutan di satu ruang alamat. Implementasi penempatan citra proses yang sesungguhnya bergantung skema manajemen memori yang digunakan dan organisasi struktur kendali sistem operasi.
Operasi-operasi pada proses
Sistem operasi dalam mengelola proses dapat melakukan
operasi-operasi terhadap proses. Operasi tersebut adalah :
· Penciptaan
proses
· Penghancuran/terminasi
proses
· Penundaan
proses
· Pelanjutan
kembali proses
· Pengubahan
prioritas proses
· Memblok
proses
· Membangunkan
proses
· Menjadwalkan
proses
· Memungkinkan
proses berkomunikasi dengan proses lain
Penciptaan proses
Melibatkan banyak aktivitas, yaitu :
· Memberi
identitas proses
· Menyisipkan
proses pada senarai atau tabel proses
· Menentukan
prioritas awal proses
· Menciptakan
PCB
· Mengalokasikan
sumber daya awal bagi proses
Ketika proses baru ditambahkan, sistem operasi
membangun struktur data untuk mengelola dan mengalokasikan ruang alamat proses.
Kejadian yang dapat menyebabkan penciptaan proses :
Tahap-tahap penciptaan proses
Penciptaan proses dapat disebabkan beragam sebab.
Penciptaan proses meliputi beberapa tahap :
· Beri
satu identifier unik ke proses baru. Isian baru ditambahkan ke tabel proses
utama yang berisi satu isian perproses.
· Alokasikan
ruang untuk proses.
· PCB
harus diinisialisasi.
· Kaitan-kaitan
antar tabel dan senarai yang cocok dibuat.
· Bila
diperlukan struktur data lain maka segera dibuat struktur data itu.
Penghancuran proses
Penghancuran proses melibatkan pembebasan proses dari
sistem, yaitu :
· Sumber
daya-sumber daya yang dipakai dikembalikan.
· Proses
dihancurkan dari senarai atau tabel sistem.
· PCB
dihapus (ruang memori PCB dikembalikan ke pool memori bebas).
Penghancuran lebih rumit bila proses telah menciptakan
proses-proses lain. Terdapat dua pendekatan, yaitu :
· Pada
beberapa sistem, proses-proses turunan dihancurkan saat proses induk
dihancurkan secara otomatis.
· Beberapa
sistem lain menganggap proses anak independen terhadap proses induk, sehingga
proses anak tidak secara otomatis dihancurkan saat proses induk dihancurkan.
Alasan-alasan penghancuran proses, sebagai berikut.
Pengalihan proses
Kelihatannya pengalihan proses (process switching)
adalah sepele. Pada suatu saat, proses running diinterupsi dan
sistem operasi memberi proses lain state running dan menggilir
kendali ke proses itu.
Dalam hal ini muncul beberapa masalah, yaitu :
Dalam hal ini muncul beberapa masalah, yaitu :
· Kejadian-kejadian
apa yang memicu alih proses ?
· Masalah
lain adalah terdapatnya perbedaan antara
alih proses (process switching) dan alih konteks (context
switching).
· Apa
yang harus dilakukan sistem operasi terhadap beragam struktur data yang dibawah
kendalinya dalam alih proses ?
Kejadian-kejadian penyebab pengalihan proses
Kejadian-kejadian yang menyebabkan terjadinya alih
proses adalah :
· Interupsi
sistem, disebabkan kejadian eksternal dan tak bergantung proses
yang saat itu sedang running. Contoh : selesainya operasi masukan/keluaran.
Pada kejadian interupsi, kendali lebih dulu ditransfer keinterrupt handler yang
melakukan penyimpanan data-data dan kemudian beralih ke rutin sistem operasi
yang berkaitan dengan tipe interupsi itu. Tipe-tipeinterupsi antara lain :
· Trap, Adalah
interupsi karena terjadinya kesalahan atau kondisi kekecualian (exception
conditions) yang dihasilkan proses yang running, seperti usaha illegal
dalam mengakses file. Dengan trap, sistem operasi menentukan apakah kesalahan
yang dibuat merupakan kesalahan fatal ?
Kemungkinan yang dilakukan adalah menjalankan prosedur
pemulihan atau memperingkatkan ke pemakai. Saat terjadi trap, mungkin terjadi
pengalihan proses mungkin pula resume proses.
· Supervisor
call, yaitu panggilan meminta atau mengaktifkan bagian sistem operasi.
Contoh: Proses pemakai running meminta layanan masukan/keluaran seperti membuka
file. Panggilan ini menghasilkan transfer ke rutin bagian sistem operasi.
Biasanya, penggunaan system callmembuat proses pemakai blocked karena
diaktifkan proses kernel (sistem operasi).
Pengalihan konteks
Pengalihan konteks dapat terjadi tanpa pengalihan
state process yang sedang running, sedang pengalihan proses pasti melibatkan
juga pengalihan konteks.
Siklus penanganan interupsi adalah :
Siklus penanganan interupsi adalah :
· Pemroses
menyimpan konteks program saat itu yang sedang dieksekusi ke stack.
· Pemroses
menset register PC dengan alamat awal program untuk interuppet handler.
· Setelah
kedua aktivitas itu, pemroses melanjutkan menjalankan instruksi-instruksi
berikutnya di interuppt handler yang melayani interrupt.
· Pelaksanaan
interupsi ini belum tentu mengakibatkan pengalihan ke proses lain (yaitu
pengalihan PCB proses dari senarai running ke senarai lain (blocked, ready),
dan sebaliknya. Kita menyebut pengalihan konteks adalah untuk pengalihan
sementara yang singkat, misalnya untuk mengeksekusi program interrupt handler.
· Setelah
penanganan interupsi selesa maka konteks yang terdapat pada stack dikembalikan
sehingga kembali ke konteks proses semula tanpa terjadi pengalihan ke proses
lain. Pengalihan proses terjadi jika proses yang running beralih menjadi state
lain (ready, blocked), kemudian sistem operasi harus membuat
perubahan-perubahan berarti terhadap lingkungannya. Rincian-rincian dalam
pelaksanaan pengalihan proses dibahas setelah ini.
Pengalihan proses
Pengalihan proses terjadi jika proses yang running
beralih menjadi state lain (ready, blocked) kemudian sistem operasi
membuat perubahan-perubahan berarti terhadap lingkungan.
Langkah-langkah yang terlibat dalam pengalihan proses sebagai berikut :
Langkah-langkah yang terlibat dalam pengalihan proses sebagai berikut :
· Simpan
konteks pemroses, termasuk register PC dan register-register lain.
· Perbarui
PCB proses yang running. Pelaksanaan termasuk mengubah state proses menjadi
salah satu state (ready, blocked, suspendedready).
· Field-field
yang relevan juga diperbarui misalnya alasan meninggalkan state running dan
informasi akunting.
· Pindahkan
PCB proses ke senarai yang cocok (ready, blocked).
· Pilih
satu proses lain untuk dieksekusi sesuai dengan teknik penjadwalan.
· Perbarui
PCB proses yang dipilih termasuk perubahan state menjadi running.
· Perbarui
struktur-struktur data manajemen memori. Pekerjaan ini sesuai dengan
pengelolaan translasi alamat.
· Kembalikan
konteks pemroses dengan konteks simpanan yang memberitahu konteks proses
terakhir saat dialihkan dari state running. Pengembalian konteks ini dilakukan
dengan memuatkan nilai-nilai register PC dan register-register lain dengan
nilai konteks yang tersimpan.
· Pengalihan
proses melibatkan pengalihan konteks dan perubahan state, memerlukan usaha
lebih besar daripada pengalihan konteks.
Tabel-tabel proses
Tiap proses mempunyai state yang perlu diperhatikan sistem
operasi yang dicatat dalam beragam tabel atau senarai yang saling berhubungan,
yaitu :
· Tabel
informasi manajemen memori, Untuk menjaga keutuhan memori utama
dan memori sekunder yang menyimpan informasi tentang :
· Tabel
informasi manajemen masukan/keluaran, Untuk mengelola perangkat
masukan/keluaran, dimana perangkat tersebut digunakan proses tertenty, sehingga
perlu dijaga agar proses lain tidak memakainya. Sistem operasi perlu mengetahui
status operasi masukan/keluaran dan lokasi memori utama yang digunakan untuk
transfer data.
· Tabel
informasi sistem file, Berisi informasi mengenai ekstensi file, lokasi
pada memori sekunder, status saat itu dan menyimpan atribut-atribut file
lainnya.
· Tabel
proses, Untuk mengelola informasi proses di sistem operasi,
lokasinya di memori, status dan atribut proses lainnya.
Proses ditempatkan di memori utama di lokasi tertentu,
proses mempunyai satu ruang alamat tersendiri. Ruang alamat yang digunakan
proses disebut citra proses (process image), karena selain seluruh kode biner
program, proses ditambahi atribut-atribut lain yang berkaitan penempatannya
pada suatu lokasi memori dan status eksekusi pada saat itu.
PCB dan senarai proses
PCB berisi informasi mengenai proses yang diperlukan sistem operasi. PCB dibaca dan /atau dimodifikasi rutin sistem operasi seperti penjadwalan, alokasi sumber daya, pemrosesan interupsi, monitoring dan analisis kinerja. Kumpulan PCB mendefinisikan state sistem operasi. Untuk menyatakan senarai proses di sistem operasi dibuat senarai PCB.
Diagram memperlihatkan hanya satu PCB berada di senarai running. PCB ini menyatakan proses yang saat itu sedang dieksekusi pemroses sehingga hanya satu proses yang running. Tentu saja ini tidak berlaku untuk multiprocessing yang dapat mengeksekusi lebih dari satu proses sekaligus.
Prose-proses ready digambarkan dengan PCB proses-proses di senarai ready. Proses-proses menunggu dijadwalkan untuk dieksekusi pemroses. Proses yang dijadwalkan dieksekusi (yaitu mengalami transisi dari state ready menjadi running) maka PCBnya dipindah dari senarai ready ke senarai running.
Proses running (PCB-nya berada di senarai running) dipindah sesuai state yang dialami proses itu, sebagai berikut :
PCB berisi informasi mengenai proses yang diperlukan sistem operasi. PCB dibaca dan /atau dimodifikasi rutin sistem operasi seperti penjadwalan, alokasi sumber daya, pemrosesan interupsi, monitoring dan analisis kinerja. Kumpulan PCB mendefinisikan state sistem operasi. Untuk menyatakan senarai proses di sistem operasi dibuat senarai PCB.
Diagram memperlihatkan hanya satu PCB berada di senarai running. PCB ini menyatakan proses yang saat itu sedang dieksekusi pemroses sehingga hanya satu proses yang running. Tentu saja ini tidak berlaku untuk multiprocessing yang dapat mengeksekusi lebih dari satu proses sekaligus.
Prose-proses ready digambarkan dengan PCB proses-proses di senarai ready. Proses-proses menunggu dijadwalkan untuk dieksekusi pemroses. Proses yang dijadwalkan dieksekusi (yaitu mengalami transisi dari state ready menjadi running) maka PCBnya dipindah dari senarai ready ke senarai running.
Proses running (PCB-nya berada di senarai running) dipindah sesuai state yang dialami proses itu, sebagai berikut :
· Bila
proses berakhir (selesai) maka dijalankan operasi terminasi sehingga PCB-nya
tak ada lagi.
· Bila
proses diblocked karena menunggu alokasi sumber daya maka PCBnyadipindah ke
senarai blocked.
· Bila
proses dijadwalkan habis jatah waktu eksekusinya maka PCBnya dipindahkan ke
senarai ready.
· Proses
yang sedang blocked berpindah menjadi ready bila sumber daya
yang ditunggu telah teralokasi untuknya. Untuk itu PCBnya dipindahkan ke
senarai ready.
Pengaksesan informasi di PCB
Rutin-rutin sistem operasi perlu mengakses informasi
di PCB. Tiap proses dilengkapi ID unik yang digunakan sebagai indeks (penunjuk)
ke tabel untuk mengambil PCB.
Kesulitan bukan pada mekanisme pengaksesan, tetapi masalah proteksi terhadap PCB. Dua masalah utama proteksi terhadap PCB, yaitu :
Bug (kesalahan pemrograman) pada rutin tunggal, misalnya interrupt handler dapat merusak PCB sehingga dapat berakibat menghancurkan kemampuan sistem mengelola proses-proses yang diasosiasikan dengan PCB.
Perubahan rancangan struktur dan semantiks PCB dapat berdampak ke sejumlah modul sistem operasi yang memakai PCB.
Kedua masalah tersebut memberi gagasan agar semua rutin sistem operasi melewati satu rutin khusus, yaitu rutin penanganan PCB dalam mengakses PCB. Tugas rutin adalah memproteksi PCB dan menjadi perantara pembacaan dan penulisan PCB. Masalah pertama dapat dicegah karena rutin penanganan PCB akan selalumenjaga agar PCB tidak rusak. Masalah kedua jelas langusng teratasi karena antarmuka terhadap rutin-rutin lain masih tetap dipertahankan walau rincian-rincian PCB diubah.
Rutin-rutin sistem operasi yang memakai antarmuka tidak perlu diubah. Teknik ini menghendaki didefinisikan antarmuka rutin penanganan PCB dan rutin-rutin lain dengan baik. Kelemahan teknik ini adalah adanya overhead kinerja karena harus memanggil rutin penanganan PCB. Pengaksesan langsung terhadap PCB tentu lebih cepat daripada harus memanggil rutin penanganan PCB.
Kesulitan bukan pada mekanisme pengaksesan, tetapi masalah proteksi terhadap PCB. Dua masalah utama proteksi terhadap PCB, yaitu :
Bug (kesalahan pemrograman) pada rutin tunggal, misalnya interrupt handler dapat merusak PCB sehingga dapat berakibat menghancurkan kemampuan sistem mengelola proses-proses yang diasosiasikan dengan PCB.
Perubahan rancangan struktur dan semantiks PCB dapat berdampak ke sejumlah modul sistem operasi yang memakai PCB.
Kedua masalah tersebut memberi gagasan agar semua rutin sistem operasi melewati satu rutin khusus, yaitu rutin penanganan PCB dalam mengakses PCB. Tugas rutin adalah memproteksi PCB dan menjadi perantara pembacaan dan penulisan PCB. Masalah pertama dapat dicegah karena rutin penanganan PCB akan selalumenjaga agar PCB tidak rusak. Masalah kedua jelas langusng teratasi karena antarmuka terhadap rutin-rutin lain masih tetap dipertahankan walau rincian-rincian PCB diubah.
Rutin-rutin sistem operasi yang memakai antarmuka tidak perlu diubah. Teknik ini menghendaki didefinisikan antarmuka rutin penanganan PCB dan rutin-rutin lain dengan baik. Kelemahan teknik ini adalah adanya overhead kinerja karena harus memanggil rutin penanganan PCB. Pengaksesan langsung terhadap PCB tentu lebih cepat daripada harus memanggil rutin penanganan PCB.
Kedudukan sistem operasi
Sistem operasi pada dasarnya adalah sepert perangkat
lunak lain, yaitu program yang perlu dieksekusi pemroses.
Kedudukan sistem operasi dibanding proses-proses lain, adalah :
Kedudukan sistem operasi dibanding proses-proses lain, adalah :
· Sistem
operasi sebagai kernel tersendiri yang berbeda dengan proses-proses lain
(kernel sebagai non-proses).
· Fungsi-fungsi
sistem operasi dieksekusi dalam proses pemakai.
· Sistem
operasi juga sebagai kumpulan proses
(process based operating systems).
Kernel sebagai non proses
Ketika proses running diinterupsi
atau memanggil system call, maka konteks pemroses proses ini
disimpan dan kendali dilewatkan ke kernel. Sistem operasi mempunyai daerah
memori dan stack sendiri untuk pemanggilan prosedur.
Sistem operasi melakukan fungsi yang diinginkan dan mengembalikan konteks proses yang diinterupsi. Eksekusi proses pemakai yang diinterupsi dilanjutkan. Alternatif lain, sistem operasi menyimpan lingkungan proses, melakukan penjadwalan dan menjadwalkan proses lain.
Konsep proses hanya diterapkan untuk program-program pemakai. Kode sistem operasi dieksekusi sebagai satu entitas terpisah, beroperasi pada mode kernel. Proses adalah non-kernel, sedang sistem operasi adala kernel yang bukan proses.
Sistem operasi melakukan fungsi yang diinginkan dan mengembalikan konteks proses yang diinterupsi. Eksekusi proses pemakai yang diinterupsi dilanjutkan. Alternatif lain, sistem operasi menyimpan lingkungan proses, melakukan penjadwalan dan menjadwalkan proses lain.
Konsep proses hanya diterapkan untuk program-program pemakai. Kode sistem operasi dieksekusi sebagai satu entitas terpisah, beroperasi pada mode kernel. Proses adalah non-kernel, sedang sistem operasi adala kernel yang bukan proses.
Dieksekusi dalam proses pemakai
Alternatif lain dieksekusi sistem operasi adalah mengeksekusi sistem operasi di konteks proses pemakai. Pendekatan ini didasarkan terutama pada pandangan bahwa sistem operasi sebagai kumpulan rutin yang dipanggil pemakai untuk melakukan beragam fungsi dan dieksekusi dalam lingkungan proses pemakai.
Alternatif lain dieksekusi sistem operasi adalah mengeksekusi sistem operasi di konteks proses pemakai. Pendekatan ini didasarkan terutama pada pandangan bahwa sistem operasi sebagai kumpulan rutin yang dipanggil pemakai untuk melakukan beragam fungsi dan dieksekusi dalam lingkungan proses pemakai.
Pada seluruh waktu, sistem operasi mengelola N citra
proses. Tiap citra tidak hanya mempunyai daerah untuk proses tapi juga daerah
program, data dan stack untuk kernel.
Keunggulan pendekatan ini adalah program pemakai yang
diinterupsi untuk memperoleh rutin sistem operasi dan diresume tidak mengalami
overhead peralihan dua proses.
Jika sistem operasi menentukan bahwa alih proses terjadi bukan kembali ke proses semula yang dieksekusi, maka kendali dilewatkan ke rutin alih proses. Rutin ini boleh dijalankan pada proses boleh juga tidak, bergantung rancangan sistem. Pada keadaan ini, proses saat itu menjadi state non-running dan proses lain menjadi running.
Jika sistem operasi menentukan bahwa alih proses terjadi bukan kembali ke proses semula yang dieksekusi, maka kendali dilewatkan ke rutin alih proses. Rutin ini boleh dijalankan pada proses boleh juga tidak, bergantung rancangan sistem. Pada keadaan ini, proses saat itu menjadi state non-running dan proses lain menjadi running.
Sistem operasi sebagai kumpulan proses
Pendekatan ini mengimplementasikan sistem operasi sebagai kumpulan proses.
Pendekatan ini digambarkan pada gambar berikut :
Variannya adalah perangkat lunak bagian kernel dieksekusi dalam mode kernel. Fungsi-fungsi kernel utama diorganisasi sebagai proses-proses terpisah. Terdapat kode kecil pengalihan proses yang dieksekusi di luar proses.
Pendekatan ini mengimplementasikan sistem operasi sebagai kumpulan proses.
Pendekatan ini digambarkan pada gambar berikut :
Variannya adalah perangkat lunak bagian kernel dieksekusi dalam mode kernel. Fungsi-fungsi kernel utama diorganisasi sebagai proses-proses terpisah. Terdapat kode kecil pengalihan proses yang dieksekusi di luar proses.
Pendekatan ini mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
Mikrokernel
Saat ini, mikrokernel mendapat banyak perhatian. Mikrokernel adalah inti sistem operasi yang menyebabkan landasan perluasan sistem operasi. Pendekatan mikrokernel dipopularkan sistem operasi MACH. Secara teoritis, pendekatan mikrokernel menyediakan derajat fleksibilitas dan modularitas tinggi. Sistem operasi yang memakai pendekatan mikrokernel adalah MS Windows NT. Landasan pendekatan mikrokernel adalah hanya fungsi-fungsi sistem operasi inti yang secara mutlak esensi yang harus berada di kernel. Layanan-layanan dan aplikasi-aplikasi yang kurang esensi dibangin diatas mikrokernel itu. Meskipun pembagian antara yang perlu dan tidak perlu ada di mikrokernel beragam.
Saat ini, mikrokernel mendapat banyak perhatian. Mikrokernel adalah inti sistem operasi yang menyebabkan landasan perluasan sistem operasi. Pendekatan mikrokernel dipopularkan sistem operasi MACH. Secara teoritis, pendekatan mikrokernel menyediakan derajat fleksibilitas dan modularitas tinggi. Sistem operasi yang memakai pendekatan mikrokernel adalah MS Windows NT. Landasan pendekatan mikrokernel adalah hanya fungsi-fungsi sistem operasi inti yang secara mutlak esensi yang harus berada di kernel. Layanan-layanan dan aplikasi-aplikasi yang kurang esensi dibangin diatas mikrokernel itu. Meskipun pembagian antara yang perlu dan tidak perlu ada di mikrokernel beragam.
Layanan-layanan itu antara lain sistem file, sistem
windowing dan layanan-layanan keamanan.
Komponen-komponen sistem operasi
di luar mikrokernel saling berinteraksi
melalui pesan yang dilewatkan melalui mikrokernel. Fungsi mikrokernel adalh
sebagai mediator pertukaran pesan.
Mikrokernel memvalidasi pesan,
melewatkan pesan antara komponen-komponen dan memberi hak pengaksesan perangkat
keras. Struktur ini ideal untuk lingkungan pemrosesan terdistribusi karena
mikrokernel dapat melewatkan pesan baik secara lokal atau jarak jauh tanpa
perubahan komponen-komponen sistem operasi yang lain.
Refrensi :
http://widadkamilah99.blogspot.co.id/2013/05/metodologi-siklus-hidup-sistem-sistem.html
http://elfagustiarapratama.blogspot.co.id/2013/01/peran-database-dan-dbms-dalam_2577.html
http://devymuliand.blogspot.co.id/2013/01/peranan-database-dan-dbms-dalam.html
http://devymuliand.blogspot.co.id/2013/01/peranan-database-dan-dbms-dalam.html