Rindu
Ku tutup tirai bias hatiku
Kusekam rona senyum di daguku
Hingga ku tau apa sebenarnya arti diriku
Dalam ragu aku termenung
Ku lepas jauh pandngan jiwa hati dan mataku
Di balik tirai kaca jendela kamarku
Entah sampai kemana tujuan penglihatanku aku tak tahu
Sambil sesaat ku hela nafasku hingga terpejam mata ini
Ada hembusan angin malam yang masuk dari celah raster
kamarku
Sejuk dingin berbau tanah kering yang bermandi hujan
malam itu
Aku masih tetap termangu ingin rasanya aku bercerita….
Tapi terbata jiwa ini tak tahu apa yang harus
kunyatakan pada tuhan
Dalam diam terang dan bercahaya penuh warna
Masih pula ku ingin sesuatu yang sangat bercahaya
Sangat tenang, damai, terang, dan kharismatik penuh
kekasi hati
Tulus, rohman, rohim, itu adalah sifat mu yang sudah
kurasakan sejak dulu
Jiwa… ya jiwaku ini adalah satu
Tertempa satu jiwa lain dalam hatiku, yang terkadang
Kurasa tertusuk kurasa terhenyak, dan terhempas
Pantaskan tuhan ini aku lontarkan atasMu?
Ku tahu keadilan itu adalah sifatMu ya Allah
Maka akupun terduduk dan tertunduk di bahuMu
Kuserahkan segala Tanya dan harapku di bahuMu
Agar kurasa tenang jiwa hati dan pikiranku di hidupku
yang singkat ini
Benarkan aku dalam jalan kebenaranmu
Lapangkanlah jiwa dan hatiku hanya padaMu
Dan jalan menuju keikhlasanmu nan abadi kelak
Betapa ku teramat sangat rindukan balaian Mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar